Baca :
http://www.e-bookspdf.org/download/perak-nitrat-pdf.html
http://platingcom.blogspot.com/2010/07/pengolahan-emas-dan-perak.html
masuk google, inputkan "endapan putih pada rendaman Nitrat"
Alam kita
Senin, 07 Juli 2014
Jumat, 04 Juli 2014
GOLD RECOVERY
Yaitu proses pemisahan emas ( gold recovery ) dari larutan
kaya / PLS ( Pregnant Liquid Solution ).
Pemisahan logam emas dari larutannya, dilakukan dengan cara
:
1. Zinc precipitation recovery
Metode pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn ( Zinc
precipitation ) pertama kali dikenalkan oleh Sulman and Teed ( 1895 ). Dasar penggunaan metode ini adalahafinitas
elektron logam zinc jauh lebih tinggi dari pada logam emas dan perak, maka
logam emas dan perak akan mengendap dan digantikan oleh zinc yang larut.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O → 2 Au + 2 NaOH + 2
Na2Zn(CN)4 + H2
2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O → 2 Ag + 2 NaOH + 2
Na2Zn(CN)4 + H2
Penggunaan serbuk seng ( Zinc dust ) merupakan salah satu
cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas yang sangat
halus mulai dari beberapa micron hingga 50 micron. Serbuk seng -200 mesh yang ditambahkan ke dalam zinc box berisi
larutan kaya, akan mengendapkan logam emas dan perak dalam bentuk ikatan seng
emas yang berwarna hitam. Selain serbuk
seng ( zinc dust ), varian / bentuk seng lainnya yang dapat digunakan yaitu
zinc noodle atau zinc foil.
Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel, yang
disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam
dalam larutan cyanide, yaitu : Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Zn, Cr, Fe, Cd, Co,
Ni, Sn, Pb, Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks
sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak
hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai,
tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn.
Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan
serbuk Zn ini disebut “Proses Merill Crowe”.
Proses selanjutnya dilakukan penambahan asam sulfat ( H2SO4
) pada endapan tersebut yang akan melarutkan Seng dan meninggalkan emas sebagai
residunya. Untuk meningkatkan perolehan emas dari proses merill crowe dilakukan
dengan cara melebur emas yang dicampur dengan borax dan siliceous fluxing agent
pada temperatur 1.200 oC.
http://www.mineraltambang.com/zinc-presipitation-recovery.html
Tentang Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Bagamana proses terbentuknya emas
Bagamana proses terbentuknya emas
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
* endapan primer
* endapan plaser.
* endapan primer
* endapan plaser.
Kegunaan emas
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti krugerrand yang diproduksi oleh south african mint company dalam berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang umum ditemui adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin krugerrand didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas dunia yang bergerak terus sepanjang masa perdagangan. Koin krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector edition) juga diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena diproduksi terbatas, sering kali harga koin krugerrand edisi proof ini melebihi harga kandungan emas koin tersebut tergantung pada kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup digemari dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar nelson mandela.
Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi, antara lain:
1. Australia - kangaroo
2. China - panda
3. Malaysia - kijang emas
4. Canada - maple leaf
5. Inggris - britannia
6. Amerika serikat - eagle dan buffalo
7. Afrika selatan - krugerrand
8. New zealand - kiwi
9. Singapore - lion
10. Austria - philharmonic
Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), jenisnya ada dua:
Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi, antara lain:
1. Australia - kangaroo
2. China - panda
3. Malaysia - kijang emas
4. Canada - maple leaf
5. Inggris - britannia
6. Amerika serikat - eagle dan buffalo
7. Afrika selatan - krugerrand
8. New zealand - kiwi
9. Singapore - lion
10. Austria - philharmonic
Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), jenisnya ada dua:
Ekstraksi emas
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (au – hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam
Proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai berikut:
4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-
4ag + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-
pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2
2 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2
Penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag, hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag, tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini disebut “proses merill crowe”.
dibawah ini adalah teknik pengolahan emas dengan berbagai cara
4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-
4ag + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-
pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2
2 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2
Penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag, hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag, tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini disebut “proses merill crowe”.
dibawah ini adalah teknik pengolahan emas dengan berbagai cara
Dengan cara sianida
cara kerja
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3 dari
bahan).
3. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian
tambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.
4. Tambahkan sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga ph
larutan (10 – 11) dengan (t = 85 derajat).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi bullion atau gunakan. (metode 1)
7. Metode merill crow (dengan penambahan zink anode / zink dass), saring lalu
dimurnikan / dibakar hingga menjadi bullion. (metode 2)
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 – 90 derajat).
9. Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
(naoh) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (t = 90 – 100o).
10. Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 – 120 derajat).
11. Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t = 110 –
120o) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a = 50) selama
(t = 3.5j). (metode 3)
proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. metode cepat
secara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. metode lambat
secara hidrometallurgy plus electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni.
cara kerja
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3 dari
bahan).
3. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian
tambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.
4. Tambahkan sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga ph
larutan (10 – 11) dengan (t = 85 derajat).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi bullion atau gunakan. (metode 1)
7. Metode merill crow (dengan penambahan zink anode / zink dass), saring lalu
dimurnikan / dibakar hingga menjadi bullion. (metode 2)
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 – 90 derajat).
9. Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
(naoh) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (t = 90 – 100o).
10. Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 – 120 derajat).
11. Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t = 110 –
120o) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a = 50) selama
(t = 3.5j). (metode 3)
proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. metode cepat
secara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. metode lambat
secara hidrometallurgy plus electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni.
Proses pengolahan emas dengan sistem perendaman
bahan
ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton
formula kimia
1. Nacn = 40 kg
2. H2o2 = 5 liter
3. Kostik soda/ soda api = 5 kg
4. Ag no3 =100 gram
5. Epox cl = 1 liter
6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)
7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
8. H2o (air) = 20.000 liter
proses perendaman
• perlakuan di bak i (bak kimia)
1. Nacn dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-12
3. Tambahkan h2o2, ag no3, epox cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12
• perlakuan di bak ii (bak lumpur)
1.ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak
2.larutan kimia dari bak i disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk merendam lumpur ore selama 48 jam
3.setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya
4.dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya
5.lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir selama 5 – 10 hari
6.zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex
7.untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air panas
8.setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion
ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton
formula kimia
1. Nacn = 40 kg
2. H2o2 = 5 liter
3. Kostik soda/ soda api = 5 kg
4. Ag no3 =100 gram
5. Epox cl = 1 liter
6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)
7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
8. H2o (air) = 20.000 liter
proses perendaman
• perlakuan di bak i (bak kimia)
1. Nacn dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-12
3. Tambahkan h2o2, ag no3, epox cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12
• perlakuan di bak ii (bak lumpur)
1.ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak
2.larutan kimia dari bak i disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk merendam lumpur ore selama 48 jam
3.setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya
4.dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya
5.lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir selama 5 – 10 hari
6.zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex
7.untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air panas
8.setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion
Rabu, 14 Agustus 2013
HCl (Asam Klorida)
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H3O+:
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalam titrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas. Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis kuantitatif, walaupun konsentrasinya bergantung pada tekanan atmosfernya ketika dibuat.
Asam klorida sering digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampel-sampel analisis. Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam dan menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen. Ia juga bereaksi dengan senyawa dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga(II) oksida, menghasilkan klorida terlarut yang dapat dianalisa
Awas hati2..
Asam klorida pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan larutan tersebut bersifat korosif (Merusak/Melarutkan) terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus. Seketika asam klorida bercampur dengan bahan kimia oksidator lainnya, seperti natrium hipoklorit (pemutih NaClO) atau kalium permanganat (KMnO4), gas beracun klorin akan terbentuk.
NaClO + 2 HCl → H2O + NaCl + Cl2
2 KMnO4 + 16 HCl → 2 MnCl2 + 8H2O + 2 KCl + 5 Cl2
Alat-alat pelindung seperti sarung tangan PVC atau karet, pelindung mata, dan pakaian pelindung haruslah digunakan ketika menangani asam klorida.[1]
Bahaya larutan asam klorida bergantung pada konsentrasi larutannya. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi bahaya larutan asam klorida Uni Eropa.
HNO3 (Asam Sitrat)
Kimia
Asam nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunyai nilai pKa sebesar -2. Di dalam air, asam ini terdisosiasi menjadi ion-ionnya, yaitu ion nitrat NO3− dan ion hidronium (H3O+). Garam dari asam nitrat disebut sebagai garam nitrat (contohnya seperti kalsium nitrat atau barium nitrat). Dalam temperatur ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning.
Asam nitrat dan garam nitrat adalah seseatu yang berbeda dengan asam nitrit dan garamnya, garam nitrit.
Sifat
Asam nitrat murni (100%) merupakan cairan tak berwarna dengan berat jenis 1.522 kg/m³. Ia membeku pada suhu -42 °C, membentuk kristal-kristal putih, dan mendidih pada 83 °C. Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi (penguraian) sebagian dengan pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi:
4HNO3 → 2H2O + 4NO2 + O2 (72 °C)
yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 °C untuk menghindari penguraian. Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat yang membuatnya berwarna kuning, atau merah pada suhu yang lebih tinggi. Manakala asam murni cenderung mengeluarkan asap putih ketika terpapar ke udara, asam dengan nitrogen dioksida terlarut mengeluarkan uap berwarna coklat kemerah-merahan, yang membuatnya dijuluki "asam berasap merah" atau "asam nitrat berasap". Asam nitrat berasap juga dirujuk sebagai asam nitrat 16 molar (bentuk paling pekat asam nitrat pada temperatur dan tekanan standar).
Asam nitrat bercampur dengan air dalam berbagai proporsi dan distilasi menghasilkan azeotrop dengan konsentrasi 68% HNO3 dan titik didih 120,5 °C pada 1 atm. Terdapat dua hidrat padat yang diketahui, yaitu monohidrat (HNO3•H2O) dan trihidrat (HNO3•3H2O).
Nitrogen oksida (NOx) larut dalam asam nitrat dan sifat ini memengaruhi semua sifat fisik asam nitrat yang tergantung pada konsentrasi oksida (seperti tekanan uap di atas cair, suhu didih, dan warna yang dijelaskan di atas).
Peningkatan konsentrasi asam nitrat dipengaruhi oleh dekomposisi termal maupun cahaya, dan hal ini dapat menimbulkan sejumlah variasi yang tak dapat diabaikan pada tekanan uap di atas cairan karena nitrogen oksida yang diproduksi akan terlarut sebagian atau sepenuhnya di dalam asam.
Awas hati2..
Asam Nitrat, yang dikenal juga dengan Aqua Fortis merupakan Zat yang Sangat Korosif (Merusak/Melarutkan) dan merupakan Asam Yang sangat Beracun.
Potensi Bahaya :
Dapat menyebabkan luka bakar, menghirup uapnya dapat menyebabkan kematian.
Kulit yang terbakar akibat terkena HNO3
Sebuah koin yang larut dalam cairan HNO3 dalam waktu 31 detik..
Komposisi Aqua Regia
Aqua regia (bahasa Latin yang berarti “air kerajaan”) adalah larutan yang dibuat dari percampuran asam klorida pekat dan asam nitrat pekat. Larutan ini bersifat sangat korosif, mengeluarkan uap berwarna kuning. Hanya larutan inilah yang sanggup melarutkan emas dan platina (logam-logam yang paling mulia menurut deret Volta), dimana asam klorida pekat dan asam nitrat pekat secara terpisah tidak berpengaruh pada emas tetapi campuran dari dua asam secara dramatis bereaksi dengan emas oleh karenanyalah disebut sebagai aqua regia atau Air Raja. Tetapi karena sifatnya yang kurang stabil, maka larutan ini baru dibuat jika akan dipakai.
Asap berwarna kuning disebabkan oleh reaksi asam nitrat, HNO3, dengan hidrogen klorida, HCl, untuk membentuk nitrosyl klorida (NOCl), klorin (Cl2) dan air, keduanya klorin dan klorida nitrosyl berwarna kuning dan volatile. Nitrosyl klorida yang selanjutnya terurai menjadi nitrit oksida (NO), dan klorin. Asam nitrat adalah agen oksidator yang kuat (lihat oksidasi dan reduksi), tetapi kesetimbangan kimia untuk reaksi dengan emas, Au, hanya mengijinkan pembentukan jumlah kecil ion Au 3+, sehingga jumlah emas murni yang dilarutkan dalam asam nitrat terdeteksi. Kehadiran ion klorida memungkinkan pembentukan chloraurate stabil ion kompleks, [AuCl] 4 -. Karena tingginya konsentrasi ion klorida dalam aqua regia, Au segera bereaksi setelah terbentuk, menjaga konsentrasi rendah oksidasi ini lebih memungkinkan untuk Au +3, dan emas dibubarkan. Emas juga dapat bereaksi langsung dengan klorin bebas di aqua regia, karena klorin adalah agen oksidator yang sangat kuat.
Tapi tahukah kamu?? Kalo komposisi asam klorida pekat dan asam nitrat pekat dalam aqua regia yang digunakan oleh pendulang emas untuk memurnikan emas dengan yang digunakan untuk pengujian berbeda!!
Komposisi Aqua Regia (biasa disebut dengan air raja atau air uji II) yang kita gunakan terdiri atas 3 bagian Hydrochloric Acid dan 2 bagian Nitric Acid). Komposisi seperti itu dimaksudkan untuk mempercepat reaksi air uji dalam penentuan kadar emas dalam angka (24K, 23K, 22K dst), dengan komposisi Nitric Acid sebanyak 40% karena pada dasarnya, Nitric Acid (HNO3) adalah cairan kimia yang bersifat korosif terhadap logam nonemas. Sdangkan para pedagang/tukang emas menggunakan komposisi Aqua Regia 3 : 1 atau dengan komposisi HNO3 yang lebih sedikit yaitu 25% karena mereka mengacu kepada hasil uji berupa angka persentase dengan range yang lebih pendek (mis 98%, 97%, 96%, dst) sehingga lebih akurat meskipun reaksinya lebih lambat.
Langganan:
Postingan (Atom)